Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Sprei Batik Pekalongan

Menerima pesanan sprei batik Pekalongan ukuran nomor 1 panjangXlebar 225X240 (bantal 4 guling 2) harga Rp. 110.000,- Ukuran nomor 3 (bantal 1 guling 1) Rp. 60.000,-

kain shangtung bahan daster dan setelan

menerima pesanan untuk bahan daster, longdress, dan setelan. batik Parikesit, Pekalongan.

Batik Klub Bola Rp. 27.500

Inilah batik-batik motif bola, murah,,,murah,,,murah,,,, harga Rp. 27.500 dari kain Prima Lokatex

Batik VW 1000 warna Ultah Kab. Batang

Dalam rangka ulang tahun Kabupaten Batang bulan April 2012 kemarin, batik Parikesit Pekalongan menjadi sponsor dalam event memberi warna pada batik gambar berbagai macam model mobil VW, mulai dari VW kodok, VW Combi, dll. warna yang terbuat dari pewarna tekstil benar-benar dibuta 1000 macam warna. saya yang meracik sendiri dibantu suami, awalnya menyediakan 15 ember kecil warna, kemudian dengan suntikan bekas kami mencampur dan mengoplos warna dari ember-ember tersebut. inilah kegiatannya  bapak kapolda ikut-ikutan memberi warna pada mobil VW ayo pak polisi,,,,,yang rajin dan rapi ngasih warnanya......  

Koleksi Canting Batik Parikesit

ini dia koleksi canting-canting saya dirumah... motif logo mobil        

Guru dan Kelas Sosial

GURU DAN KELAS SOSIAL Suatu jenis pekerjaan hendaknya diberi imbalan yang lebih tinggi karena alasan tingginya tingkat kesulitan dan kepentingannya, sehingga memerlukan bakat dan pendidikan yang lebih hebat pula (Davis dan Moore dalam Paul B. Horton, 2004) Pada tahun 1990-an masyarakat Indonesia tertegun oleh sebuah lagu ciptaan Iwan Fals, tentang sosok guru bernama Oemar Bakri. Bagi kita yang hafal syairnya dapat membayangkan sosok guru dalam lagu itu, dengan gaji kecil, menaiki sepeda ontel, tas hitam dari kulit buaya, atau kalau guru jaman dulu sedikit lebih beruntung bisa memilki sepeda motor bebek tahun 70-an yang tentu saja mesinnya dibawah 100 cc. Beberapa waktu yang lalu kita juga terbuai oleh novel tetralogi laskar pelangi yang juga menceritakan sosok guru di pedalaman Sumatra sana, bu Muslimah dan pak Harfan. Mereka digaji beberapa liter beras setiap bulannya, malahan bu Muslimah menerima jahitan baju dirumah untuk menopang ekonomi keluarganya. Bagaimana dengan gu